Proyek JTB Diharapkan Bisa Beroperasi Tahun 2022
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih saat pertemuan Tim Kunspek Komisi VI DPR RI dengan PT Pertamina, PGN Dan MOR di Kantor Pertamina Building Surabaya. Foto: Kresno/nvl
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih berharap proyek pengembangan lapangan gas unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) milik PT Pertamina (persero) dapat berjalan sesuai dengan target, sehingga di kuartal pertama tahun 2022 akan bisa beroperasi.
"Kami melihat progresnya sudah mencapai 91 persen. Di mana, nanti pada kuartal pertama di tahun 2022, itu akan bisa beroperasi. Akhirnya kita akan bisa menghasilkan 192 MMSCFD," ujar politisi yang akrab disapa Demer ini saat pertemuan Tim Kunspek Komisi VI DPR RI dengan PT Pertamina, PGN dan Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V di Surabaya, Jatim, Kamis (27/5/2021).
Ketika sudah beroperasi di tahun 2022, diharapkan industri-industri yang ada daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah dapat berjalan dengan baik, terutama untuk daerah Batang dan Kendal. “Industri kita akan mendapatkan (pasokan) gas, sehingga kelancaran daripada industri kita akan menjadi baik. Kalau industri kita sudah maju, tentu negara kita akan menjadi pemenang dalam persaingan," ujar Demer.
Usai pertemuan bersama mitra kerja, Tim Kunspek Komisi VI DPR RI mengunjungi dan melihat jaringan gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk memastikan beberapa banyak jaringan gas akan dikembangkan oleh PGN. Sehingga, masyarakat mendapatkan gas dengan baik, murah dan berkualitas.
Diketahui, proyek JTB bertujuan untuk mengembangkan unitisasi dengan memproduksi gas dan kondensat dengan produksi rata-rata raw gas sebesar 315 MMSCFD dengan sales gas 192 MMSCFD (alokasi sales gas 172 MMSCFD dan potensi penambahan gas sebesar 20 MMSCFD) dan kondensat 2700 BCPD. (eno/es)